22 Juli 2009

MANAJEMEN KEUANGAN

  1. Menurut Anda, mengapa Larry Stone ingin memperkirakan tingkat keuntungan minimum (burdle rate) perusahaan ? Apakah dapat dibenarkan untuk menggunakan rata – rata tertimbang biaya modal perusahaan sebagai biaya modal divisional ? Jelaskan.

Jawaban :

Dalam mendanai sebuah perusahaan sepenuhnya dengan saham biasa. Dalam situasi ini, biaya modal yang digunakan untuk menganalisa keputusan penganggaran modal seharusnya adalah tingkat pengembailan atas ekuitas yang diminta akan tetapi, kebanyakan perusahaan mendapatkan bagian yang substansial dari modal melalui utang dan banyak juga yang menggunakan saham preferen. Untuk perusahaan – perusahaan ini, biaya modal harus mencerminkan biaya rata – rata dari bermacam – macam sumber dana yang digunakan tidak hanya biaya ekuitas saja.

Rata – rata tertimbang biaya modal (WACC), jika Larry Stone memperoleh modal baru untuk mendanai ekspansi aktivanya dan jika Larry Stone tetap menjaga keseimbangan struktur permodalannya ( Yaitu jika perusahaan tersebut tetap menjaga persentase antara dana utang, saham preferen dan ekuitas biasa yang sama), maka Larry Stone harus mendapatkan sebagian dananya melalui utang, sebagian melalui saham preferen dan sebagian lagi melalui ekuitas biasa (dengan ekuitas yang berasal dari saldo laba ditahan maupun dengan menerbitkan saham biasa yang baru). Perusahaan mencoba untuk tetapi menjaga utang, saham preferen dan ekuitas biasa dalam proporsi yang optimal.

  1. Bagaimana seharusnya Stephanie menggambarkan biaya utang (cost of debt) ? Hitunglah biaya utang persahaan?

Jawaban :

Stephen menggunakan penggambaran :

1. Menanyakan pada bank investasi menganai tingkat kupon untuk utang baru.

2. Menemukan peringkat obligasi perusahaan dan menggunakan hasil obigasi lain dengan peringkat yang sama.

3. Menemukan imbal hasil untuk utang perusa-haan, jika memiliki imbal hasil.

Biaya utang setelah setelah pajak (after – tax cost of debt ) digunakan untuk menghitung rata – rata tertimbang biaya modal dan merupakan tingkat suku bunga utang. Maka Stephanie akan menggunakan rumus :

Komponen biaya utang setelah pajak = Tingkat suku bunga – Pengurang pajak

= rd (1 – T)

rd (1 – T) = 10 % ( 1 – 0,34)

= 10 % (0,66)

= 6,6 %

  1. Berikan komentar Anda atas asumsi – asumsi yang dibuat Stephanie sebagaimana yang disajikan dalam kasus ini. Seberapa realitas asumsi – asumsi tersebut ?

Jawaban :

Asumsi – asumsi yang dibuat stephanie adalah menggunakan biaya utang setelah pajak dalam menghitung rata – rata tertimbang biaya modal adalah sebagaimana berikut nilai dari saham perusahaan, yang ingin kita memaksimalkan akan bergantung pada arus kas setelah pajak, karena bunga adalah biaya yang dapat dikurangkan, bunga akan memberikan pengurangan pajak yang mengurangi biaya utang bersih. Kita berkepentingan dengan arus kas setelah pajak dan karena arus kas dan tingkat pengembalian seharusnya ditempatkan pada basis yang dapat diperbandingkan, kita akan menyesuaikan tingkat suku bunga ke bawah untuk memperhitungkan perlakukan istimewa dari pajak atas utang. Tarif pajak adalah hal untuk perusahaan yang merugi, maka bagi perusahaan yang tidak membayarkan pajak, biaya utang akan dikurangi. Jadi tarif pajak akan sama dengan nol, sehingga utang setelah pajak adalah sama dengan tingkat suku bunga.

  1. Mengapa kasusu ini terdapat hubungan antara biaya dan laba ditahan perusahaan?

Jawaban :

Sebab, biaya utang dan saham preferen didasarkan pada pengembalian yang diminta para investor dari sekuritas tersebut. Demikian pula biaya dari ekuitas biasa yang juga didasarkan pada tingkat pengembalian yang diminta investor dari saham biasa sebuah perusahaan. Namun ekuitas biasa baru akan diperoleh melalui 2 cara :

1. Dengan memohon sebagian dari laba tahun berjalan

2. dengan menerbitkan saham biasa baru

Ekuitas yang diperoleh dengan menerbitkan ekuitas yang diperoleh melalui saldo laba ditahan akibat adanya biaya emisi yang terkait dengan penerbitan saham baru. Istilah saldo laba ditahan dapat diartikan sebagai item neraca “saldo laba yang ditahan”, yang terdiri atas seluruh laba yang ditahan didalam perusahaan sepanjang masa hidupnya atau item laporan laba rugi yang menjadi “tambahan dari saldo laba ditahan”.

  1. Bagaimana Stephanie dapat memperkirakan biaya laba ditahan perusahaan? Apakah harus disesuaikan terhadap faktor pajak ? Jelaskan.

Jawaban :

1. Karena perusahaan induk yang mendapatkan pengurangan, biaya pendanaan dari saham preferen adalah sama dengan Kp (1 – T ) seperti jika menggunakan utang.

2. Persahaan induk akan menciptakan penghematan pajak, sehingga mampu membayarkan tingkat pengembalian yang relatif tinggi untuk saham preferen yang berkaitan dengan perwalian ; dengan kata lain, perusahaan akan dapat memberikan sebagian penghematan pajaknya kepada pada investor untuk menarik mereka membeli sekuritas baru.

3. Pembeli utama dari saham preferen adalah individu – individu dengan rentang pajak yang rendah dan institusi – institusi bebas pajak seperti dana pensiun. Untuk pembeli seperti itu, tidak dapat mengeluarkan dividen dari perhitungan laba kena pajak bukanlah masalah yang penting.

4. Karena adanya perbedaan tarif pajak, pengaturan seperti ini akan menghasilkan penghematan pajak bersih. Persaingan dalam pasar modal akan mengakibatkan pembagian penghematan di antara investor dan perusahaan.

  1. Hitunglah rata – rata biaya laba ditahan perusahaan ?

Jawaban :

rs = rRF + ßdiv (rm – rRF)

= 10 % + 1,7 % ( 5% ) = 18,5 %

  1. Dapatkah biaya – biaya transaksi yang terkait dengan penerbitan sekuritas (flotation cost) diabaikan dalam melakukan analisis ?

Jelaskan.

Jawaban :

  1. Bila perusahaan mengimisi saham biasa, peru-sahaan mesti membayar biaya flotasi (pengam-bangan) pada penjamin emisi (underwriter).
  2. Mengemisi saham baru mungkin mengirimkan signal negatif ke pasar modal sehingga akan menekan harga saham.
  3. Biaya flotasi bergantung pada risiko perusahaan tipe sekuritas yang diemisi.
  4. Biaya flotasi tertingi ialah untuk saham biasa. Tetapi, karena perusahaan jarang mengemisi saham biasa, biaya per proyek relatif kecil.
  5. Biaya flotasi sering kali terabaikan ketika menghitung WACC.

  1. Bagaimana seharusnya Stephanie menghitung burdle rate perusahaan? Hitunglah burdle rate tersebut dan jelaskan langkah – langkahnya.

Jawaban :

WACCDiv = wdrd (1 – T) + wcs rs

= 0,1 (12%) (1 – 0,40) + 0.9 (18,5 %)

= 0,72 + 16,65

= 17,37 %

  1. Bolehkah Larry mengasumsikan bahwa burdle rate yang dihitung oleh Stephanie akan tetap konstan? Jelaskan

Jawaban :

1. TIDAK! WACC mencerminkan risiko rerata pro-yek yang dilaksanakan perusahaan.

2. Divisi yang berbeda mungkin memiliki risiko yang berbeda. WACC divisi mesti disesuaikan untuk mencerminkan risiko dan struktur modal divisi.